Langsung ke konten utama

Penerapan DFD Level 0 - 2 Pada Aplikasi Gojek

PENGERTIAN DFD
DFD adalah singkatan dari Data Flow Diagram. DFD adalah sebuah alat visualisasi yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam suatu sistem informasi. DFD menggambarkan bagaimana data diproses, disimpan, dan berpindah dari satu komponen ke komponen lain dalam sistem. 

DFD dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu DFD Level 0, DFD Level 1, DFD Level 2, dan seterusnya. DFD Level 0 adalah tingkat tertinggi yang memberikan gambaran umum tentang aliran data utama antara entitas utama dalam sistem. Setiap tingkat DFD yang lebih rendah memberikan detail yang lebih rinci tentang bagaimana data dipecah dan dioperasikan dalam sistem.

DFD digunakan untuk memodelkan sistem informasi, mengidentifikasi input dan output yang diperlukan, menggambarkan aliran data yang terjadi, dan membantu dalam memahami proses bisnis yang terlibat dalam sistem. DFD sering digunakan dalam analisis sistem, perancangan sistem, dan dokumentasi sistem untuk memvisualisasikan interaksi antara komponen sistem dan aliran data yang terkait.

PENERAPAN DFD
Berikut ini merupakan contoh dari penerapan DFD dalam aplikasi Gojek.

DFD Level 0

 

Pada DFD Level 0 di atas, terdapat tiga entitas utama yaitu "Pelanggan", "Aplikasi", dan "Driver Gojek", yang berinteraksi dalam konteks aplikasi Gojek.

  • Pelanggan: Merupakan entitas yang menggunakan aplikasi Gojek untuk memesan layanan seperti transportasi, pengiriman makanan, atau layanan lainnya. Mereka dapat mengakses aplikasi melalui perangkat mereka seperti smartphone atau tablet.

  • Aplikasi: Merupakan entitas yang mewakili aplikasi Gojek itu sendiri. Aplikasi ini berfungsi sebagai antarmuka antara pelanggan dan driver Gojek. Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat melakukan pemesanan, membayar, dan melacak status pesanan mereka. Aplikasi juga mengelola informasi dan data yang terkait dengan pelanggan dan driver.

  • Driver Gojek: Merupakan entitas yang bekerja dengan Gojek untuk menyediakan layanan seperti mengemudi kendaraan atau menjalankan usaha pengiriman makanan. Driver Gojek dapat menerima pesanan melalui aplikasi, melacak rute dan instruksi pelanggan, serta mengupdate status pesanan dan lokasinya.

DFD Level 0 ini memberikan gambaran umum tentang hubungan antara pelanggan, aplikasi, dan driver Gojek. Diagram ini menunjukkan aliran data dan interaksi utama antara entitas-entitas tersebut dalam konteks penggunaan aplikasi Gojek. Namun, perlu diingat bahwa dalam aplikasi yang sebenarnya, DFD Level 0 ini dapat jauh lebih kompleks dengan melibatkan lebih banyak proses dan entitas yang terkait.

 

DFD Level 1

 


Berikut adalah penjelasan setiap proses dalam DFD Level 1 tersebut:

  1. Login: Proses di mana pelanggan atau driver Gojek memasukkan informasi login mereka ke dalam aplikasi Gojek, seperti nomor telepon atau alamat email beserta kata sandi.

  2. Verifikasi: Proses verifikasi yang dilakukan oleh aplikasi Gojek untuk memastikan keabsahan informasi login yang dimasukkan oleh pelanggan atau driver. Ini dapat melibatkan pengiriman kode verifikasi melalui pesan teks atau email.

  3. Login Ulang: Proses yang memungkinkan pelanggan atau driver Gojek untuk melakukan login ulang jika mereka telah keluar dari aplikasi atau sesi login mereka telah berakhir.

  4. Memesan: Proses di mana pelanggan menggunakan aplikasi Gojek untuk memesan layanan, seperti transportasi atau pengiriman makanan. Pelanggan memasukkan detail pesanan, seperti lokasi penjemputan, tujuan, dan preferensi lainnya.

  5. Pembayaran: Proses yang melibatkan pelanggan membayar untuk layanan yang mereka pesan melalui aplikasi Gojek. Ini dapat melibatkan penggunaan metode pembayaran yang telah ditautkan dengan akun pelanggan, seperti kartu kredit atau dompet digital.

 

 DFD Level 2

Pada DFD Level 2 di atas, terdapat entitas Pelanggan, Aplikasi, dan Driver Gojek, serta beberapa proses terkait.

  • Pelanggan: Merupakan entitas yang menggunakan aplikasi Gojek untuk memesan layanan dan berinteraksi dengan sistem. Pelanggan memasukkan informasi pesanan, seperti jenis layanan, tujuan, dan preferensi khusus.

  • Aplikasi: Merupakan entitas yang mewakili aplikasi Gojek itu sendiri. Aplikasi menerima input dari pelanggan, memproses permintaan pesanan, dan mengirimkan informasi ke driver Gojek terkait dengan pesanan.

  • Driver Gojek: Merupakan entitas yang menerima pesanan dan mengirim layanan kepada pelanggan. Driver Gojek menerima informasi pesanan dari aplikasi dan menggunakan GPS untuk menentukan rute dan lokasi yang tepat.

  • Memesan (Proses): Proses ini terjadi ketika pelanggan memesan layanan melalui aplikasi Gojek. Informasi pesanan yang diberikan oleh pelanggan akan diterima oleh aplikasi dan diteruskan ke driver Gojek terkait.

  • Memesan Lokasi (Proses): Proses ini melibatkan pemesanan lokasi tertentu oleh pelanggan. Lokasi tersebut dapat berupa alamat penjemputan atau tujuan yang harus diberikan oleh pelanggan melalui aplikasi Gojek.

  • GPS: GPS digunakan untuk mengambil informasi lokasi dari driver Gojek. Informasi ini akan digunakan untuk menentukan posisi dan rute yang optimal untuk menjangkau pelanggan.

DFD Level 2 di atas memberikan gambaran lebih rinci tentang interaksi dan aliran data antara pelanggan, aplikasi Gojek, dan driver Gojek dalam konteks proses pemesanan dan penggunaan GPS. Diagram ini membantu dalam memahami bagaimana informasi dan data berpindah antara entitas dan proses yang terlibat dalam aplikasi Gojek.

Postingan populer dari blog ini

"Berawal Dari Typo: Kisah Tadashi Yanai Membangun UNIQLO Menjadi Brand Fashion Global"

UNIQLO adalah merek fesyen ikonik dari Jepang yang telah berhasil meraih popularitas di tingkat global. Produk-produknya mendapat sambutan hangat, terutama dari kalangan generasi muda, termasuk Gen Z. Siapa sangka kalau nama brand UNIQLO berawal dari typo? Mari kita bahas!😉  Sejarah UNIQLO Uniqlo lahir pada tahun 1984, didirikan oleh Tadashi Yanai, seorang pengusaha asal Hiroshima, Jepang. Pada mulanya, Yanai menamakan bisnisnya sebagai Unique Clothing Warehouse. Namun, pada tahun 1988, dia memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Uni-Clo. Pendiri UNIQLO Yang menarik dari perubahan ini adalah bahwa nama Uniqlo sebenarnya muncul dari sebuah kesalahan. Seorang karyawan secara tidak sengaja mendaftarkan nama tersebut dengan mengganti huruf "C" menjadi "Q", sehingga terbentuklah nama "Uniqlo" yang kita kenal hingga sekarang. Yanai sendiri merupakan pewaris dari jaringan toko jahit khusus pria yang sudah beroperasi sejak tahun 1972. Inspirasi untuk memperlu...